Senin, 21 April 2014

contoh kasus DBD



Narasi Kasus 1(DBD/DHF)
Ny. Nally umur 29 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 3 april 2014, TB 150 cm, BB 48 kg, status menikah, di diagnosa susp DHF, anemia, dispepsia. Pasien bekerja sebagai PNS, pendidikan S1. Suami pasien juga sebagai PNS dan pendidikan SMA. Keduanya bersuku dayak.
Keluhan : nyeri kepala, mual-mual, muntah-muntah.
Hasil pemeriksaan Biokimia : HB 8,8 g/dl, eritrosit 3,29 jt/UL, leukosit 29.100/mm, trombosit 26.000/mm. Pemeriksaan lg(G) dan lg (M) positif demam dengue.
Pemeriksaan kimia urin : kejernihan : kuning jernih
Data klinis pasien : TD 120/80 mmHg, Nadi :84x/menit, suhu : 38c, pernapasan : 24x/menit. Secara fisik pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat tidur, terkadang  bisa berjalan sendiri ke kamar mandi.
Terapi : infus RL guyur 500 ml 40 TPM, lanjut 20 TMP, inj ranitidin 1x1 amp, injcefriaxone, obat oral ; sistenol 3x10 mg(k/p).
Riwayat makan dahulu : pasien biasa makan tidak teratur , kadang tidak makan pagi karena tidak sempat, makan siang selalu di luar, dan tidak suka mengosumsi sayur-sayuran
Hasil recall 24 jam saat awal masuk RS didapatkan energi 1100 kal, protein 30 gr, lemak 42 gr, KH 159 gr.
Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya.






NUTRITION CARE PROCESS ( NCP )

Identitas Pasien/Klien
Nama              : Ny. Nally
Usia                 : 29 Tahun
Jenis Kelamin  : perempuan
Pekerjaan        : PNS
BB                    : 48 kg
TB                    : 150 cm
Keluhan           : nyeri kepala, mual-mual, muntah-muntah
Diagnosa         : Demam Dengue

Hasil Recall
Energi(kal)
Protein(gr)
Lemak(gr)
Karbohidrat(gr)
1100
30
42
159












Skrining  Gizi
Resiko ringan

Resiko Sedang

Resiko Tinggi

Berat badan turun 2,5-5 kg dalam 6 bulan terakhir

Berat badan turun 5-7,5 kg dalam 6 bulan terakhir

Berat badan turun >7,5 kg dalam 6 bulan terakhir

RBW =80- 120 %

RBW = 70- 80 %  atau 120-130 %

RBW = < 70 % ATAU >130 %

IMT = 20-25 kg/ m²
IMT = 17- 18 atau 30 – 35 kg/m²

IMT = < 17 kg/m² atau > 35 kg/m²

Mual/ muntah ringan, diare

Mual / muntah berkepanjangan , diare
Malabsorbsi

Nafsu makan turun

Tidak ada nafsu makan

Mendapat makanan perantara dan/MLP

Gangguan mengunyah atau menelan

Decubitus ringan dan atau terbuka lainnya

Decubitus berat atau luka terbuka yang tak kunjung sembuh

Hipertensi

Gagal ginjal

Menderita penyakit pancreas berat

Atherosklorosis , peningkatan profil lemak darah

Stadium awal penyakit kanker dan / kemoterapi

Kanker stadium lanjut dengan kakeksia

Menjalani operasi ringan

Menjalani operasi berat

Menjalani operasi saluran cerna

Anemia
Diabetis tidak terkontrol

Malnutrisi

Ulkus

Ganggaun saluran cerna ,pendarahan saluran cerna

Pasien di ICU luka bakar

Istirahat ditempat tidur
Menderita penyakit jantung kongetiv

Mengalami sepsis

Dehidrasi ringan

Stroke

Trauma multiple

Albumin 3,2 – 3,4 mg / dl

Albumin 2,8 – 3,1 mg/ dl

Albumin <2,8 mg/ dl

Total limphosit 1200 – 1500 sel /m³

Total limphosit 900 – 1200 sel /m³

Total limphosit < 900 sel /m³

Depresi ringan

Depresi sedang

Depresi berat

Demam ringan

Lainnya
Lainnya

Keterangan :
Pasien dikatakan beresiko tinggi
Bila terdapat 1 atau lebih faktor resiko tinggi atau 3 atau lebih dari faktor resiko sedang atau 6 atau lebih faktor resiko ringan.
Ahli gizi harus melakukan penilaian status gizi secara lengkap perlu dilakukan evaluasi kembali dalam 3 – 5 hari.
Pasian dikatakan beresiko sedang
Bila terdapat 2 atau lebih factor resiko seadng atau 4 – 6 faktor resiko ringan .
Ahli gizi harus menemui pasien paling  lambat dalam 3 hari , lakukan penilaian status gizi yang diperlukan evaluasi kembali  3 – 5 hari .
Pasien diakatakan beresiko ringan
Bila terdapat < 4 faktor resiko ringan , cek kembali dalam 7 – 10 hari.

Resiko pasien : Resiko sedang
Ahli gizi : Asenisa Aftri





Nutrition assessment
Antropometri

-        Berat Badan           = 48 kg
-        Tinggi Badan          = 150 cm
-        BBI   = (TB-100) – 10% (TB-100)
= (150-100) – 10% (150-100)
= 505,0
= 45 kg
-          IMT = 48 kg/1,50 m2 = 21,33 kg/m2 (norml)
Biokimia
-        HB                                   : 8,8 g/dl(rendah) >> normal 12-14 g/dl
-        Eritrosit                            : 3,29 jt/UL(rendah) >> normal 4,5-5,5 jt/UL
-        leokosit                            : 29,100/mm(tinggi) >> normal 5-10 ribu/ml
-        Trombosit                        : 26.000/mm(rendah)>> normal 150-400/mm
Fisik / Klinis
-       TD = 120/80 mmHg (normal)
-       Nadi = 84x/menit(normal)
-       Suhu = 38oC (tinggi)
-       Pernapasan = 24x/menit(cepat)
-       Tampak lemah, hanya berbaring diatas tempat tidur
Dietary History
Ny. Nally sering makan tidak teratur, kadang tidak makan pagi kerana tidak sempat, makan siang selalu diluar, dan tidak suka mengosumsi sayur-sayuran. Dari hasil recall makanan 24 jam di peroleh hasil sebagai berikut :
·         Energi              : 1100 kkal
·         Protein            : 30 gram
·         Lemak             : 42 gram
·         Karbohidrat     : 159 gram
Ø  Audit Gizi
-       E    = (buruk)
-       P    = (buruk)
-       L    = (lebih)
-       KH  = (sedang)
Aktivitas Fisik
Bed  rest
Pengobatan yang diberikan : -
Kesimpulan :  Dari hasil dapat disimpulkan bahwa Ny. Nally mempunyai status gizi yang normal. Dari hasil audit intake energi dan protein Ny. Nally buruk, sedangkan untuk inteke lemak Ny. Nally  lebih. Dilihat dari hasil pemeriksaan fisik dan klinis Ny. Nally mengalami demam dibuktikan dengan suhu badan Ny. Nally yang tinggi. Pasien didiagnosa menderita penyakit DBD/DHF paru dan Ny. Nally mempunyai keluhan nyeri kepala,mual dan muntah























Nutrien Diagnosa
a.      Domain Inteke
-          Nl-1.4
Kekurangan inteke energi yang disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan terhadap makanan dan zat gizi, adanya faktor psikologi misalnya setres dan eating disorder, yang dibuktikan dengan hasil audit inteke energi sebesar 55,94 %
-          NI-52.2
Kekurangan intake protein yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi dibuktikan dengan audit intake protein kurang sebesar 31,25 %
-          NI-51.2
Kelebihan intake lemak yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi serta kepercayaan atau sikap yang salah terhadap makanan, nutrisi dan topik-topik yang terkait dengan nutrisi, dan kurang dalam pemilihan makanan yang sehat dibuktikan dengan intake lemak berlebih sebesar 128,25 %
-           NI-53.6
Beresiko kekurangan intake serat disebabkan oleh kurangnya akses terhadap makanan yang mengandung serat berkaitan dengan  tidak suka mengkonsumsi sayur-sayuran.

Domain Klinis
-          NC-2.2
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus disebabkan oleh gangguan fungsi lain akibat perubahan biokimia dibuktikan oleh kadar hb yang rendah



Domain Perilaku
-          (NB-1.1)

Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan makanan/zat gizi (NB-1.1) disebabkan oleh keyakinan/perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan makanan/zat gizi dibuktikan dengan Ny. Nally biasa makan tidak teratur , kadang tidak makan pagi kerena tidak sempat dan tidak menyukai sayuran.

Proritas
1.      Prilaku
2.      inteke
3.      klinis
Intervensi Gizi
1.      Tujuan Diet
Jangka Pendek                :
a.      Mengurangi frekuansi mual dan muntah
b.      Memberikan makanan lebih banyak daripada keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat.
c.       Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.

 Jangka Panjang               :
a.    Menambah BB hingga mencapai normal / Mempertahankan status gizi optimal.
b.    Mengubah pola makan pasien serta asupan gizi yang dikonsumsi pasien.

2.      Jenis Diet : TEPT
3.      Perhitungan Zat Gizi
perempuan         = 665 + (9,6 xBB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
                        =  665 + (9,6 x 48) + ( 1,8 x 150) – ( 4,7 x 29 )
                        = 665 + (460,8 + 270) -136,3
                        = 665+ 730,8 136,3
                        = 1395,8136,3
= 1259.5

            =>   1259,5 x Faktor  aktivitas x  Faktor Stress
                = 1259,5 x          1,2              x       1,3
                = 1259,5 x 1,56
                = 1964,82 kal

Kebutuhan Protein     = (2,0 g/KgBB/hr)
                                    = 2,0 x 48
                                    = 96 gram
ð   x 100%    = 19,54 %
                                 
Kebutuhan Lemak       =     = 32,747 gram
                              
Kebutuhan Karbohidrat           = 100 % - 15 % - 19,54%= 65,46%      
                        Karbohidrat      =      = 321,54 gram                                

4.      Prinsip Diet :
a.      Tinggi kalori
b.      tinggi protein
c.       Rendah lemak
d.      Cukup karbohidrat

5.      Syarat Diet :
-       Energi diberikan tinggi sebesar 1964,82 kkal untuk menunjang aktifitas sehari-hari yang diberikan secara bertahap sesuai  kemampuan pasien dan mencapai berat badan normal.
-       Protein diberikan tinggi sebesar 96 gram untuk mengganti sel-sel yang rusak,    memenuhi kebutuhan dan memelihara jaringan tubuh.
-       Lemak diberikan rendah sebesar 32,747 gram untuk menyediakan alat transpor vitamin larut lemak, mengurangi rasa mual dan menurunkan kadar kolesterol serta trigliserida.
-       Karbohidrat cukup diberikan sebesar 321,54 gram sebagai sumber energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
-       Vitamin mineral cukup untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna.
-       Cairan cukup untuk mengatasi konstipasi.
-       Makanan sering diberikan dalam porsi kecil.
-       Makanan tidak merangsang dan mudah dicerna.
-       Menghindari makanan yang mengandung gas.

6.      Rute                                       : Melalui Oral

7.      Frekuensi                               : Porsi Kecil Tapi Sering

8.      BentukMakanan                   : Makanan Lunak

9.      Edukasi Gizi Melalui Konsultasi Gizi :
Topik                 : Asupan Gizi yang seimbang untuk pasien rawat inap DBD/DHF
Sasaran             : Ny. Nally dan Keluraga
AlatPeraga        : Food model/leaflet
Waktu                : ±30 menit
Materi               :
a.      Gizi seimbang untuk pasien DBD/DHF
b.      Anjuran dan Asupaan, jenis makanan bagi pasien DBD/DHF
c.       Penyebab Penyakit DBD/DHF
d.      Cara mencegah terjadinya DBD/DHF

Metode             : Ceramah, Tanya jawab, diskusi

10.  Monitoring/Evaluating
1.      Memonitor asupan  makanan klien apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak
2.      Memonitor berat badan klien apakah meningkat, menurun atau tetap
3.      Memonitor jenis makanan yang diberikan apakah sesuai dengan anjuran atau tidak.