Narasi Kasus
1(DBD/DHF)
Ny. Nally umur 29 tahun masuk rumah sakit pada
tanggal 3 april 2014, TB 150 cm, BB 48 kg, status menikah, di diagnosa susp
DHF, anemia, dispepsia. Pasien bekerja sebagai PNS, pendidikan S1. Suami pasien
juga sebagai PNS dan pendidikan SMA. Keduanya bersuku dayak.
Keluhan : nyeri kepala, mual-mual,
muntah-muntah.
Hasil
pemeriksaan Biokimia : HB 8,8 g/dl,
eritrosit 3,29 jt/UL, leukosit 29.100/mm, trombosit 26.000/mm. Pemeriksaan
lg(G) dan lg (M) positif demam dengue.
Pemeriksaan
kimia urin : kejernihan : kuning jernih
Data klinis
pasien : TD 120/80 mmHg, Nadi :84x/menit,
suhu : 38c, pernapasan : 24x/menit. Secara fisik pasien tampak lemah dan hanya
berbaring di tempat tidur, terkadang
bisa berjalan sendiri ke kamar mandi.
Terapi : infus RL guyur 500 ml 40 TPM, lanjut 20 TMP,
inj ranitidin 1x1 amp, injcefriaxone, obat oral ; sistenol 3x10 mg(k/p).
Riwayat
makan dahulu : pasien biasa
makan tidak teratur , kadang tidak makan pagi karena tidak sempat, makan siang
selalu di luar, dan tidak suka mengosumsi sayur-sayuran
Hasil recall
24 jam saat awal masuk RS didapatkan energi
1100 kal, protein 30 gr, lemak 42 gr, KH 159 gr.
Buat : NCP
untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya.
NUTRITION CARE PROCESS
( NCP )
Identitas Pasien/Klien
Nama : Ny. Nally
Usia : 29 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Pekerjaan : PNS
BB : 48 kg
TB : 150 cm
Keluhan : nyeri kepala, mual-mual, muntah-muntah
Diagnosa : Demam Dengue
Hasil Recall
Energi(kal)
|
Protein(gr)
|
Lemak(gr)
|
Karbohidrat(gr)
|
1100
|
30
|
42
|
159
|
Skrining Gizi
Resiko
ringan
|
Resiko
Sedang
|
Resiko
Tinggi
|
|||
Berat badan turun 2,5-5 kg dalam 6 bulan terakhir
|
Berat badan turun 5-7,5 kg dalam 6 bulan terakhir
|
Berat badan turun >7,5 kg dalam 6 bulan terakhir
|
|||
RBW =80- 120 %
|
RBW = 70- 80 %
atau 120-130 %
|
RBW = < 70 % ATAU >130 %
|
|||
IMT = 20-25 kg/ m²
|
√
|
IMT = 17- 18 atau 30 – 35 kg/m²
|
IMT = < 17 kg/m² atau > 35 kg/m²
|
||
Mual/ muntah ringan, diare
|
Mual / muntah berkepanjangan , diare
|
√
|
Malabsorbsi
|
||
Nafsu makan turun
|
Tidak ada nafsu makan
|
Mendapat makanan perantara dan/MLP
|
|||
Gangguan mengunyah atau menelan
|
Decubitus ringan dan atau terbuka lainnya
|
Decubitus berat atau luka terbuka yang tak kunjung
sembuh
|
|||
Hipertensi
|
Gagal ginjal
|
Menderita penyakit pancreas berat
|
|||
Atherosklorosis , peningkatan profil lemak darah
|
Stadium awal penyakit kanker dan / kemoterapi
|
Kanker stadium lanjut dengan kakeksia
|
|||
Menjalani operasi ringan
|
Menjalani operasi berat
|
Menjalani operasi saluran cerna
|
|||
Anemia
|
√
|
Diabetis tidak terkontrol
|
Malnutrisi
|
||
Ulkus
|
Ganggaun saluran cerna ,pendarahan saluran cerna
|
Pasien di ICU luka bakar
|
|||
Istirahat ditempat tidur
|
√
|
Menderita penyakit jantung kongetiv
|
Mengalami sepsis
|
||
Dehidrasi ringan
|
Stroke
|
Trauma multiple
|
|||
Albumin 3,2 – 3,4 mg / dl
|
Albumin 2,8 – 3,1 mg/ dl
|
Albumin <2,8 mg/ dl
|
|||
Total limphosit 1200 – 1500 sel /m³
|
Total limphosit 900 – 1200 sel /m³
|
Total limphosit < 900 sel /m³
|
|||
Depresi ringan
|
Depresi sedang
|
Depresi berat
|
|||
Demam ringan
|
Lainnya
|
√
|
Lainnya
|
Keterangan :
Pasien dikatakan beresiko tinggi
|
Bila terdapat 1 atau lebih faktor resiko tinggi atau
3 atau lebih dari faktor resiko sedang atau 6 atau lebih faktor resiko
ringan.
Ahli gizi harus melakukan penilaian status gizi
secara lengkap perlu dilakukan evaluasi kembali dalam 3 – 5 hari.
|
Pasian dikatakan beresiko sedang
|
Bila terdapat 2 atau lebih factor resiko seadng atau
4 – 6 faktor resiko ringan .
Ahli gizi harus menemui pasien paling lambat dalam 3 hari , lakukan penilaian
status gizi yang diperlukan evaluasi kembali
3 – 5 hari .
|
Pasien diakatakan beresiko ringan
|
Bila terdapat < 4 faktor resiko ringan , cek
kembali dalam 7 – 10 hari.
|
Resiko
pasien : Resiko sedang
Ahli gizi :
Asenisa Aftri
Nutrition
assessment
Antropometri
|
-
Berat
Badan = 48 kg
-
Tinggi
Badan = 150 cm
-
BBI = (TB-100) – 10% (TB-100)
= (150-100) – 10% (150-100)
= 50 – 5,0
= 45 kg
-
IMT = 48 kg/1,50 m2 = 21,33 kg/m2
(norml)
|
Biokimia
|
-
HB
: 8,8 g/dl(rendah) >> normal 12-14 g/dl
-
Eritrosit : 3,29 jt/UL(rendah)
>> normal 4,5-5,5 jt/UL
-
leokosit : 29,100/mm(tinggi)
>> normal 5-10 ribu/ml
-
Trombosit : 26.000/mm(rendah)>>
normal 150-400/mm
|
Fisik / Klinis
|
- TD = 120/80 mmHg (normal)
- Nadi = 84x/menit(normal)
- Suhu = 38oC (tinggi)
- Pernapasan = 24x/menit(cepat)
- Tampak lemah, hanya
berbaring diatas tempat tidur
|
Dietary History
|
Ny. Nally
sering makan tidak teratur, kadang tidak makan pagi kerana tidak sempat,
makan siang selalu diluar, dan tidak suka mengosumsi sayur-sayuran. Dari hasil
recall makanan 24 jam di peroleh hasil sebagai berikut :
·
Energi : 1100 kkal
·
Protein : 30 gram
·
Lemak : 42 gram
·
Karbohidrat : 159
gram
Ø Audit
Gizi
-
E =
(buruk)
- P =
(buruk)
-
L
=
(lebih)
-
KH
=
(sedang)
|
Aktivitas Fisik
|
Bed
rest
|
Pengobatan yang
diberikan : -
Kesimpulan : Dari hasil dapat
disimpulkan bahwa Ny. Nally mempunyai status gizi
yang normal. Dari hasil audit
intake energi dan protein Ny. Nally buruk,
sedangkan untuk inteke lemak Ny. Nally lebih. Dilihat dari hasil pemeriksaan fisik dan klinis Ny. Nally mengalami demam
dibuktikan dengan suhu badan Ny. Nally yang tinggi. Pasien didiagnosa
menderita penyakit DBD/DHF paru dan Ny. Nally mempunyai keluhan nyeri kepala,mual dan muntah
Nutrien Diagnosa
a. Domain Inteke
-
Nl-1.4
Kekurangan
inteke energi yang disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan terhadap makanan dan
zat gizi, adanya faktor psikologi misalnya setres dan eating disorder, yang
dibuktikan dengan hasil audit inteke energi sebesar 55,94 %
-
NI-52.2
Kekurangan
intake protein yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang berhubungan
dengan makanan dan nutrisi dibuktikan dengan audit intake protein kurang
sebesar 31,25 %
-
NI-51.2
Kelebihan
intake lemak yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan
makanan dan nutrisi serta kepercayaan atau sikap yang salah terhadap makanan,
nutrisi dan topik-topik yang terkait dengan nutrisi, dan kurang dalam pemilihan
makanan yang sehat dibuktikan dengan intake lemak berlebih sebesar 128,25 %
-
NI-53.6
Beresiko
kekurangan intake serat disebabkan oleh kurangnya akses terhadap makanan yang
mengandung serat berkaitan dengan tidak
suka mengkonsumsi sayur-sayuran.
Domain Klinis
-
NC-2.2
Perubahan
nilai laboratorium terkait zat gizi khusus disebabkan oleh gangguan fungsi lain
akibat perubahan biokimia dibuktikan oleh kadar hb yang rendah
Domain Perilaku
-
(NB-1.1)
Kurangnya
pengetahuan berhubungan dengan makanan/zat gizi (NB-1.1) disebabkan oleh
keyakinan/perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah
lain yang berhubungan dengan makanan/zat gizi dibuktikan dengan Ny. Nally biasa
makan tidak teratur , kadang tidak makan pagi kerena tidak sempat dan tidak
menyukai sayuran.
Proritas
1. Prilaku
2. inteke
3. klinis
Intervensi Gizi
1. Tujuan
Diet
Jangka Pendek :
a. Mengurangi frekuansi mual dan muntah
b. Memberikan makanan lebih banyak
daripada keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein yang
meningkat.
c. Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan
tubuh.
Jangka Panjang :
a.
Menambah
BB hingga mencapai normal / Mempertahankan status gizi optimal.
b.
Mengubah pola makan pasien serta asupan gizi yang
dikonsumsi pasien.
2.
Jenis Diet : TEPT
3.
Perhitungan Zat Gizi
perempuan
= 665 + (9,6
xBB) + (1,8 x TB) – (4,7
x U)
= 665 + (9,6 x 48) + ( 1,8 x 150) – ( 4,7 x 29 )
= 665 + (460,8 + 270) -136,3
= 665+ 730,8 – 136,3
= 1395,8 – 136,3
= 1259.5
=> 1259,5 x Faktor
aktivitas x Faktor Stress
= 1259,5 x 1,2 x 1,3
= 1259,5 x 1,56
= 1964,82 kal
Kebutuhan Protein = (2,0 g/KgBB/hr)
= 2,0 x 48
= 96
gram
ð
x 100% = 19,54 %
Kebutuhan Lemak =
= 32,747 gram
Kebutuhan
Karbohidrat = 100 % - 15 % - 19,54%=
65,46%
Karbohidrat =
= 321,54 gram
4.
Prinsip Diet :
a.
Tinggi
kalori
b.
tinggi protein
c.
Rendah
lemak
d.
Cukup
karbohidrat
5.
Syarat Diet :
-
Energi
diberikan tinggi sebesar 1964,82 kkal untuk
menunjang aktifitas sehari-hari yang diberikan secara bertahap sesuai kemampuan pasien dan mencapai berat badan
normal.
- Protein diberikan tinggi sebesar 96 gram untuk mengganti sel-sel yang rusak, memenuhi kebutuhan dan memelihara jaringan
tubuh.
- Lemak diberikan rendah sebesar 32,747 gram untuk menyediakan alat transpor vitamin
larut lemak, mengurangi rasa mual dan menurunkan kadar kolesterol serta trigliserida.
-
Karbohidrat cukup diberikan sebesar 321,54 gram sebagai sumber
energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
- Vitamin mineral cukup untuk memelihara kekuatan
otot saluran cerna.
- Cairan cukup untuk mengatasi konstipasi.
-
Makanan sering diberikan dalam porsi kecil.
-
Makanan tidak merangsang dan mudah dicerna.
-
Menghindari makanan yang mengandung gas.
6.
Rute :
Melalui Oral
7.
Frekuensi :
Porsi Kecil Tapi
Sering
8.
BentukMakanan :
Makanan Lunak
9.
Edukasi Gizi Melalui Konsultasi Gizi :
Topik : Asupan Gizi yang seimbang
untuk pasien rawat inap DBD/DHF
Sasaran : Ny. Nally dan Keluraga
AlatPeraga : Food model/leaflet
Waktu : ±30 menit
Materi :
a. Gizi seimbang untuk pasien DBD/DHF
b.
Anjuran
dan Asupaan, jenis makanan bagi pasien DBD/DHF
c.
Penyebab
Penyakit DBD/DHF
d.
Cara
mencegah terjadinya DBD/DHF
Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi
10. Monitoring/Evaluating
1. Memonitor asupan makanan klien apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan atau tidak
2. Memonitor berat badan klien apakah meningkat,
menurun atau tetap
3. Memonitor jenis makanan yang diberikan apakah
sesuai dengan anjuran atau tidak.